SALLY E DEAN is an American performing artist, choreographer, playwright and teacher. Her work has been performed in New York (NY Musical Theater Festival), London, Java, Prague, Essen, San Francisco, and Seattle. She is the founding director of her own performing arts company, and the Kolaborasi Project, whose mission is to bring American, British and Indonesian artists together to collaborate and tour their performances internationally.
Sally's current artistic aesthetic delves into the immediate intimacy of sites; finding freedom within extremely limited, contained and small spaces while accessing the subtle power of minimal movement. She starts with the ordinary as a path to the extraordinary, often creates surreal and absurd worlds, as well as plays with the juxtaposition of private vs. public, beauty vs. grotesque, and the animate vs. inanimate. She currently is experimenting with performance/audience relationship as a “gallery type” dialogue- inviting audience to choose their own time and spatial relationships to the performance work itself.
SALLY E DEAN adalah seorang artis seni pertunjukan, koreografer, penulis naskah dan guru. Hasil karyanya telah dipentaskan di New York [NY Musical Theater Festival], London, Jawa, Praha, Essen, San Fransisco dan Seattle. Ia adalah pendiri sekaligus direktur institusi seni pertunjukan miliknya sendiri dan Kolaborasi Project, yang memiliki misi bagi para artis Amerika, Inggris dan Indonesia untuk untuk kolaborasi berama dan melakukan tur karya-karya mereka di taraf internasional.
Estetika artistik Sally yang terkini adalah menggali keakraban yang terjadi langsung di lokasi, sebuah pencarian kebebasan tanpa keterbatasan nan ekstrim, berbobot serta ruang-ruang kecil yang memberikan jalan masuk bagi kekuatan tak terlihat yang berasal dari gerakan-gerakan terkecil. Ia memulai dengan hal-hal biasa sebagai sebuah jalan kecil menuju hal-hal luarbiasa, seringkali mengkreasikan dunia-dunia surreal dan absurd, sebagaimana drama-drama yang menjajarkan hal-hal pribadi versus publik, si cantik versus si badut, dan hal-hal yang menghidupkan versus hal-hal yang memtikan. Ia akhir-akhir ini tengah melakukan eksperimen dengan jalinan hubungan penampilan/ penonton sebagai sebuah dialog “gallery-type” -mengundang para penonton untuk memilih waktu mereka sendiri serta hubungan meruang pada karya pertunjukan itu sendiri.