German born Susana Miranti Kröber first came to Java in 1991 with a one year German Government’s Artist scholarship. With her background of Arts and German language / literature she had worked as a playwright and puppeteer for five years and came to Java in order to find out more about archetypal symbolism in the arts, especially Wayang. After studying Free Movement with Suprapto Suryodarmo in Solo she founded the dance theatre group “MIRANTI” together with 3 Javanese dancers. They experimented with intuitive movement theatre and its archetypal symbols and in 1993 toured to Jakarta and Bandung. Since then she has experimented with the guidance of the subconscious in arts, participating in various projects, collaborations and Festivals and gives workshops on “MIRANTI- Movement” in Europe and Java. She also toured Java and Germany with the experimental soundpuppet project “Rahwana k.o” and had exhibitions of her sculptures with eroded wood and other materials in Yogyakarta and Solo. Lately she experiments with mask making. Susana, who now lives in Solo for altogether about 15 years, has adopted “MIRANTI” as her middle name, which is Javanese and means “to act as a tool”. For her becoming a tool for a creative act that wants to emerge is a most profound and concrete experience of the One Life Energy.
Susana Miranti Kröber yang kelahiran Jerman, pertama tiba di Jawa pd tahun 1991 dengan beasiswa seniman berdurasi satu tahun dari pemerintahan Jerman. Dengan latar belakang Seni dan Sastra/Bahasa Jerman dia telah bekerja sebagai penulis naskah dan pemain boneka tali selama lima tahun dan datang ke Jawa dengan tujuan mencari tahu tentang simbolisme arketypis dalam kesenian, khususnya wayang. Setelah belajar Amerta Movement dengan Suprapto Suryodarmo di Solo dia bersama tiga penari Jawa mendirikan grup teater tari “MIRANTI”. Mereka bereksperimen dengan teater gerak intuitif dan symbol-simbol arketypenya dan pd tahun 1993 tur ke Bandung dan Jakarta. Sejak itu Susana telah bereksperimen dengan bimbingan dari bawah sadar, berpartisipasi dalam berbagai proyek, kolaborasi dan Festival dan memberi workshop “Gerak MIRANTI” di Eropa dan Java. Dia juga pernah tur di Jawa dan Jerman dengan proyek eksperimental Wayang Bunyi berjudul “Rahwana k.o.” dan mengadakan pameran dengan patungnya dari kayu erosi dan bahan-bahan lain di Yogyakarta dan Solo. Akhir-akhir ini bereksperimen dengan bikin topeng.
Susana, kini sudah tinggal di Solo selama sekitar limabelas tahun, menjadikan “MIRANTI” sebagai nama tengahnya, yang artinya “bertindak sebagai alat (bhs Jawa: piranti)”. Menurut dia menjadi instrumen untuk sebuah kejadian kreatif yang ingin muncul adalah sebuah pengalaman paling dalam dan langsung dari Sang Daya Hidup Tunggal.